a. Defenisi Atom
sekitar 2,5 abad yang lalu ahli filsafat
yunani Leucippus berpendapat bahwa materi tersusun dari butiran-butiran kecil.
Pendapat ini dikembangkan oleh Democritus muridnya, bahwa materi tersusun dari
partikel-partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. partikel ini disebut
Atom. Konsep atom tersebut masih berupa pemikiran filosofis dan tidak di dukung
oleh bukti atau belum teruji sehingga belum memberikan arti yang yang cukup di
bidang keilmuan. Baru setelah perumusan hukum kekekalan massa dan perbandingan
tetap yang merupakan hasil pengamatan terhadap suatu reaksi kimia, konsep atom
mulai difikirkan lagi oleh seorang ahli kimia inggris bernama John Dalton pada
abad ke-18.
Berdasarkan teori atom Dalton, kita dapat
mendefenisikan atom sebagai unit terkecil dari suatu unsur yang dapat melakukan
penggabungan kimia. Dalton membayangkan suatu atom yang sangat kecil dan tidak
dapat dibagi lagi. Tetapi, serangkaian penyelidikan yang dimulai pada tahun
1850-an dan dilanjutkan pada abad ke-19 secara jelas menujukkan bahwa atom
sesungguhnya memiliki struktur internal: yaitu, atom tersusun atas
partikel-partikel yang lebih kecil lagi, yang disebut patikel subatom.
Penelitian tersebut mengarah pada penemuan tiga partikel subatom yaitu:
elektron, proton dan neutron.
Jadi, definisi atom adalah bagian terkecil
dari suatu zat / unsur yang tidak dapat dibagi-bagi lagiu dengan cara reaksi
kimia biasa. Atom terdiri atas inti atom bermuatan positif (tersusun oleh
proton dan neutron), dengan electron sebagai awan yang mengelilingi.
Atom dilambangkan dengan ,
dimana :
X = Lambang Unsur
A = nomor massa (menunjukkan massa atom, merupakan jumlah
proton dan neutron)
Z = nomor atom (menunjukkan jumlah elektron atau proton).
Proton bermuatan
positif, neutron tidak bermuatan (netral), dan elektron bermuatan negatif.
Massa proton = massa neutron = 1.800 kali massa elektron. Atom-atom yang
memiliki nomor atom sama dan nomor massa berbeda disebut isotop, atom-atom yang
memiliki nomor massa sama dan nomor atom berbeda dinamakan isobar, atom-atom
yang memiliiki jumlah neutron yang sama dinamakan isoton.
b.
Perkembangan
teori Atom
1. Teori Atom John Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan
pendapatnaya tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu
hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts).
Lavosier mennyatakan bahwa “Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama
dengan massa total zat-zat hasil reaksi”. Sedangkan Prouts menyatakan bahwa
“Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap”. Dari kedua
hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
- Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
- Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
- Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
- Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom
sebagai bola pejal seperti pada tolak peluru. Seperti gambar berikut ini:
Kelemahan:
Teori dalton tidak menerangkan hubungan antara
larutan senyawa dan daya hantar arus listrik.
2. Teori Atom J. J. Thomson
Berdasarkan penemuan tabung katode yang
lebih baik oleh William Crookers, maka J.J. Thomson meneliti
lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode
merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara
katode dan anode. Dari hasil percobaan ini,
Thomson menyatakan bahwa sinar katode
merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan
selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan bahwa:
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan bahwa:
“Atom merupakan bola pejal yang bermuatan
positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron”
Model atom ini dapat digambarkan
sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji jambu menggambarkan
elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada
model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Model atom
Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:
Kelemahan:
Kelemahan model atom Thomson ini tidak dapat
menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.
3. Teori Atom Rutherford
Rutherford bersama dua orang muridnya
(Hans Geigerdan Erners Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan
hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan
adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus,
berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan
tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom
itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel
alfa akan dipantulkan atau dibelokkan.
Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa
apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka
sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari
1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000
partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang
terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut:
- Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
- Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
- Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari
percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model
Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang
sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan
negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel
netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling
tolak menolak.
Model atom Rutherford dapat digambarkan
sebagai beriukut:
Kelemahan:
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak
jatuh ke dalam inti atom.
4. Teori Atom Bohr
ada tahun 1913, pakar fisika Denmark
bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui
percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil
memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti
atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori
klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck,
diungkapkan dengan empat postulat,
sebagai berikut:
- Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
- Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
- Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.
- Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron
mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit
elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling
rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin
besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
Kelemahan:
Model atom ini tidak bisa menjelaskan spektrum
warna dari atom berelektron banyak.
5. Teori Atom Modern
Model atom mekanika kuantum
dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang
ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang
dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan
kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang
dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu
dari inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan
kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat
energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan
suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas
kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi
.
Persamaan Schrodinger
x,y
dan z
Y m ђ E V |
=
Posisi dalam tiga dimensi
= Fungsi gelombang = massa = h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14 = Energi total = Energi potensial |
Model atom dengan orbital lintasan
elektron ini disebut model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang
berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Awan elektron disekitar inti
menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi
elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan
membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit.Dengan
demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari
beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum
tentu sama.
Ciri khas model atom mekanika gelombang
- Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
- Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
- Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.
c.
Perkembangan model Atom
Macam-macam Model Atom
1. Model Atom John Dalton
Pada tahun 1808, John Dalton yang merupakan seorang guru di Inggris,
melakukan perenungan tentang atom. Hasil perenungan Dalton menyempurnakan teori
atom Democritus. Bayangan Dalton dan Democritus adalah bahwa atom berbentuk
pejal.. Dalam renungannya Dalton mengemukakan postulatnya tentang atom:
- Setiap unsur terdiri dari partikel yang sangat kecil yang dinamakan dengan atom
- Atom dari unsur yang sama memiliiki sifat yang sama
- Atom dari unsur berbeda memiliki sifat yang berbeda pula
- Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain dengan reaksi kimia, atom tidak dapat dimusnahkan dan atom juga tidak dapat dihancurkan
- Atom-atom dapat bergabung membentuk gabungan atom yang disebut molekul
- Dalam senyawa, perbandingan massa masing-masing unsur adalah tetap
Teori atom Dalton mulai membangkitkan minat terhadap
penelitian mengenai model atom. Namun, teori atom Dalton memiliki kekurangan,
yaitu tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik.
Bagaimana mungkin bola pejal dapat menghantarkan arus listrik padahal listrik
adalah elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat
menghantarkan arus listrik.
2. Model Atom J.J. Thomson
Kelemahan model
atom Thomson
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan
positif dan negatif dalam bola atom tersebut.
3. Model Atom Rutherford
Model atom Rutherford
Rutherford melakukan penelitian tentang hamburan sinar α pada
lempeng emas. Hasil pengamatan tersebut dikembangkan dalam hipotesis model atom
Rutherford.
a. Sebagian besar
dari atom merupakan permukaan kosong.
b. Atom memiliki
inti atom bermuatan positif yang merupakan pusat massa atom.
c. Elektron
bergerak mengelilingi inti dengan kecepatan yang sangat tinggi.
d. Sebagian besar
partikel α lewat tanpa mengalami pembelokkan/hambatan. Sebagian kecil
dibelokkan, dan sedikit sekali yang dipantulkan.
Kelemahan Model
Atom Rutherford
a. Menurut hukum
fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi inti memancarkan energi
dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Akibatnya, lama-kelamaan elektron itu
akan kehabisan energi dan akhirnya menempel pada inti.
b. Model atom
rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak elektron dan cara rotasinya
terhadap ini atom.
c. Elektron
memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom menjadi tidak stabil.
d. Tidak dapat
menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).
4. Model Atom Niels Bohr
Model Atom Niels Bohr
Pada tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan pendapatnya bahwa elektron bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit atom. Model atom Bohr merupakan penyempurnaan dari model atom Rutherford.
Kelemahan teori atom Rutherford diperbaiki oleh Neils Bohr dengan postulat bohr :
a.
Elektron-elektron yang mengelilingi inti mempunyai lintasan dan energi
tertentu.
b. Dalam orbital
tertentu, energi elektron adalah tetap. Elektron akan menyerap energi jika
berpindah ke orbit yang lebih luar dan akan membebaskan energi jika berpindah
ke orbit yang lebih dalam
Kelebihan model
atom Bohr
atom terdiri dari
beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.
Kelemahan model atom Bohr
a. tidak dapat
menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.
b. Tidak dapat
menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia dengan baik, pengaruh medan
magnet terhadap atom-atom, dan spektrum atom yang berelektron lebih banyak.
d.
Struktur
Atom
Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan
oleh para ilmuan, maka dapat diketahui bahwa atom terdiri atas
partikel-partikel yang lebih kecil lagi yang disebut partikel subatom.
partikel-partikel tersebut yaitu:
i.ELEKTRON
pada
tahun 1890-an banyak ilmuan berlomba-lomba meneliti radiasi (radiation), yaitu
pemancaran dan perambatan energi melalui ruang dalam bentuk gelombang. Informasi yang diperoleh dari penelitian ini
memberikan sumbangan besar pada pemahaman kita tentang struktur atom salah satu
alat yang digunakan untuk menyelidiki fenomena ini adalah tabung sinar katoda,
cikal bakal dari tabung televisi. Tabung berupa kaca yang sebagian besar
udaranya sudah disedot keluar. Ketika dua lempeng logam dihubungkan dengan
sumber tegangan tinggi.
Lempeng
yang bermuatan negatif disebut katoda, memancarakan sinar yang dilihat. Sinar
katoda ini tertarik kelempeng bermuatan positif disebut anoda, dimana sinar itu
akan melalui suatu lubang dan terus merambat menuju ujung tabung yang satunya.
Ketika sinar ini menumbuk permukaan yang dilapisi secara khusus, sinar katoda
tersebut menghasilkan pendaran yang kuat, atau cahaya yang terang.
Dalam beberapa percobaan, ditambahkan dua
lempengan bermuatan listrik dan sebuah magnet di luar tabung sinar katoda. Ketika medan magnetik dihidupkan dan
medan listrik dimatikan, sinar katoda menumbuk titik A. Ketika hanya medan
listrik yang dihidupkan, sinar akan menumbuk titik C. Ketika medan listrik dan
medan magnetik kedua-duanya mati atau kedua-duanya hidup tetapi seimbang sehingga
saling menghilangkan, sinar menumbuk
titik B.
Menurut
teori elektron magnetik, benda bermuatan yang bergerak berprilaku seperti
sebuah magnet sehingga dapat berinteraksi dengan medan listrik dan medan
magnetik yng dilaluinya. Karena sinar katoda ditarik oleh lempeng yang
bermuatan positif dan ditolak oleh lempeng yang bermuatan negatif, sinar
tersebut haruslah terdiri atas partikel-partikel yang bermuatan negatif. Kita
mengenal partikel bermuatan negatif
ini sebagai elektron.
ii. Radioaktivitas
Pada tahun 1895, seorang fisikawan jerman
wilhelm Rontgen mengamati bahwa sinar katoda menyebabkan kaca dan logam
memancarkan sinar yang tidak biasa. Radiasi yang berenergi tinggi ini menembus
materi, menghitamkan lempeng fotografi yang tertutup, dan menyebabkan berbagai
zat berfluoresensi. Karena sinar ini tidak dapat dibelokkan oleh magnet,
berarti sinar ini tidak mengandung partikel bermuatan seperti sinar katoda.
Rontgen menyebutnya sinar-x.
Tidak lama setelah penemuan rontgen, Antoine
Becquerel, seorang profesor fisika di Paris, mulai mengkaji sifat-sifat fluoresensi dari berbagai zat. Secara tidak
sengaja, ia menemukan bahwa senyawa uranium dapat menyebabkan lempeng fotografi
yang terbungkus berubah menghitam, bahwa tanpa ransangan sinar katoda. Seperti
sinar-x, sinar dari senyawa uranium berenergi sangat tinggi dan tidak dapat
dibelokkan oleh magnet, tetapi berbeda dengan sinar-x karena sinarnya
dihasilkan secara spontan. Seorang mahasiwa bequerel, yaitu marie curie,
mengusulkan nama radioaktivitas untuk menggambarkan pancaran spontan partikel
atau radiasi ini. Jadi, disetiap unsur secara spontan memancarkan disebut radioaktif.
iii.
Proton dan Inti
Rutherford membuat model baru untuk struktur
atom, dengan anggapan bahwa sebagian besar dari atom pastilah berupa ruang
kosong. Struktur ini akan memungkinkan sebagian partikel menembus lembaran emas
dengan sedikit atau tanpa pembelokan. Menurut proposisi rutherford, muatan
positif atom terkumpul dalam inti (nucleus),
yaitu suatu inti pusat yang padat yang
terletak didalam atom. Setiap partikel mendekat keinti dalam
percobaan hamburan, partikel ini ,mengalami gaya tolak yang besar sehingga
partikel membelok jauh. Bahkan, partikel yang langsung menuju inti
akan mengalami tolakan yang sangat besar sehingga dapat berbalik kembali arah
datangnya.
Pertikel-partikel
bermuatan positif dalam inti
disebut proton. Dalam percobaan yang
terpisah, ditemukan bahwa muatan setiap proton mempunyai magnitudo(besar) yang sama dengan elektron dan bahwa massanya
adalah 1,67262 x g sekitar 1840 kali massa
elektron,yang muatanya berlawanan.
iv .Neutron
Model struktur atom rutherford menyisakan sebuah masalah penting
yang belum terpecahkan. Telah diketahui bahwa Hidrogen, Atom yang paling
sederhana,mengandung hanya satu proton dan bahwa atom Helium mengandung dua proton.jadi,
perbandingan massa atom helium dan atom Hidrogen tentunya adalah 2:1 . (karena
masaa elektron jauh lebih ringan dari pada massa proton, pengaruhnya dapat di
abaikan). Tapi dalam kenyataanya adalah 4:1.
Rutherford dan rekan-rekannya
mempostulatkan bahwa pastilah terdapat jenis partikel sub atom yang lain
dalam inti atom; pembuktiannya diberikan oleh fisikawan inggris yang lain,
james chadwick, pada tahun 1932. Ketika chadwick menembakkan partikel keselembar tipis Berilium,
logam tersebut memancarkan radiasi yang berenergi sangat tinggi yang serupa
dengan sinar- . percobaan selanjutnya
menunjukkkan bahwa sinar itu sesungguhnya terdiri atas partikel netral yang mempunyai massa sedikit lebih besar dari pada
massa proton. chadwick menamai partikal ini Neutron .
How to Play Baccarat With Your Baccarat Deutsch Bank
BalasHapusWith this guide we cover all the different ways to play Baccarat online, from basic gameplay to how to play Baccarat using 바카라사이트 our 카지노 mobile 메리트카지노 phones and